Sabtu, 06 September 2014

BATERAI/ACCU

Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk motor, mobil maupun truk adalah  baterai jenis basah.
Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi  sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:
1)   Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb.
2)   Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
3)   Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.

 Gambar 1.   Fungsi Baterai pada kendaraan

Konstruksi Baterai
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak  baterai, terminal baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai,  tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V.
Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, plat positip berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatip berwarna abu-abu metalik (metallic gray).



Gambar 2.   Konstruksi Baterai

Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O  dan dan 36 % SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270.

   
Gambar 3.   Komposisi elektrolit baterai

Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level  dan lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit.

Sumbat Ventilasi
Sumbat Ventilasi berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
  



Gambar 4.   Kotak dan sumbat baterai
  
Reaksi Kimia pada Baterai
Saat baterai dihubungkan dengan sumber listrik arus searah maka terjadi proses pengisian (charge). Proses tersebut secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat  (-) Plat (+)  +  Elektrolit  +  Plat  (-)
Pb SO4  + 2 H2O + PbSO4                      PbO + 2H2SO4  + Pb
Proses pengosongan secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat  (-) Plat (+)  +  Elektrolit  +  Plat  (-)
Pb SO4  + 2H2SO4 + PbSO4           PbO + 2 H2O  + Pb 
Dari  reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas baterai penuh dan kosong,  dimana saat baterai penuh elektroli terdiri dari 2H2SO4, sedangkan  saat kosong elektrolit batarai adalah 2H2O.
 
Gambar 5.   Proses pengisian dan pengosongan baterai

Memeriksa dan Menguji Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3 kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:
1)   Pemeriksaan Visual
2)   Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3)   Pengujian Beban

Pemeriksaan Visual Baterai
Pemeriksaan visual  meliputi :
1)   Kotak baterai :
Jenis kerusakan kotak baterai antara lain:  kotak  retak  akibat benturan, mengembang akibat over charging, bocor akibat keretakan atau mengembang

 
Gambar 6.      Pemeriksaan bagian baterai secara visual

2)   Sel-sel baterai :
Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sell yang mengembang akibat over charging maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang kurang baik maupun usia baterai
3)   Terminal baterai dan konektor kabel:
Bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor
4)   Jumlah elektrolit
Bila pengisian berlebihan (over charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan. Jumlah elektrolit harus berada diantara garis Upper Level dan Lower Level.
5)   Kabel Baterai
Kabel baterai  dialiri arus yang sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat mencapai 250 – 500 A, tergantung dari daya motor starter, dengan arus sebesar itu kabel akan panas. Panas pada kabel menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator muda pecah dan terkupas, 
6)   Pemegang Baterai
Pemengang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar goncangan baterai dapat dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama.

Pemeriksaan Elektrolit
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Baterai penuh pada suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,25-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100 -1,130.
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t  -  20)
S 20 ºC             :           berat jenis pada temperature 20 ºC
St                  :           Nilai pengukuran berat jenis
t                     :           Temperatur elektrolit saat pengukuran
Contoh:
Tentukan  berat jenis baterai bila hasil pengukuran pada temperature 0ºC, menunjukkan berat jenis 1,260.
                               S 20 ºC    =          St + 0,0007 x (t  -  20)
                                                                   =          1,260  +  0,0007  x ( 0 – 20)
                                                                   =          1,260 – 0,0014
                                                                   =          1,246
Tabel .1  Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran BJ elektrolit
HASIL  PENGUKURAN

TINDAKAN

1.280 Atau lebih
Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang
1.220 – 1.270
Tidak Perlu Tindakan
1.210 atau kurang
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis.  Bila masih dibawah 1.210 ganti baterai.
Perbedaan  antar sel kurang dari 0.040
Tidak perlu tindakan
Perbedaan berat jenis antar sel 0.040 atau lebih
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis. Bila tidak bisa dilakukan, ganti baterai

Jumat, 09 Juli 2010

Sistem Pendingin

1.Prinsip pendinginan
Pendingin (cooler) akan mendinginkan dan mengurangi kelembaban udara dari dalam atau luar kendaraan sehingga kondisi udara nyaman.
Salah satu gejala alam yang menunjukkan prinsip pendinginan dan mudah dipraktikkan adalah ketika kulit kita terkena cairan maka kulit kita akan merasa dingin. Gejala dingin ini diperoleh dari adanya penguapan cairan tersebut. Kondisi atmosfer yang bersuhu tinggi dan berkelembaban yang rendah mengakibatkan cairan yang menempel di kulit akan cepat mengalami penguapan. Saat kondisi inilah kita merasakan rasa dingin yang disebabkan oleh penguapan cairan yang mengambil panas dari badan.
2.Syarat-syarat AC
- Mampu menjaga dan mengatur kelembaban udara.
- Mampu menyaring dan membersihkan udara.
- Mampu mengatur dan menyesuaikan temperatur.
- Mampu mengedarkan lagi udara yang telah ada di dalam ruangan yang sudah diberikan pengaturan udara.
3.Persyaratan refrigerant
- Tekanan penguapan tinggi
- Tekanan pengembunan rendah
- Kalor laten penguapan tinggi
- Koefeien prestasi tinggi
- Konduktifitas termal tinggi
- Viscositas rendah
- Stabil, tidak bisa bereaksi dengan bahan lain
- Tidak beracun dan berbau
- Tidak mudah terbakar
- Mudah diteseksi apabla bocor
- Harga terjangkau dan mudah diperoleh
4.Gangguan utama apabila refrigerant bercampur air :
- Pembekuan pada katub expansi
- Korosi pada sistem refrigerasi
- Minyak pelumas rusak
5.Minyak pelumas dipakai melumasi bagian-bagian kompresor yang saling bergesekan.
Syarat minyak pelumas :
- Titik beku rendah
- Titik nyala tinggi
- Viscositas tepat
- Dapat dipisahkan dengan refrigerant
- Tidak mampu membentuk emulsi
- Kadar parafin rendah
- Kemurnian tinggi
- Kekuatan lapisan minyak tinggi
6.Sebab penipisan lapisan ozon salah satu penyebab lapisan ozon menipis adalah penggunaan refrigeran dari golongan Chlorofluorocarbons (CFCs)
CCl2F2 Sinar matahari CClF2 + Cl
O3 + Cl Sinar matahari ClO + O2
O3 pecah menjadi O2

Senin, 07 Juni 2010

SISTEM AC MOBIL

macam-macam sistem pendinginan pada ac mobil terdiri

1. sistem kompresor

2. sistem penyerapan

3. sistem penyemprotan uap

4. sistem refrigerasi thermo-electro


A. sistem kompresor

refrigerant yang berwujud gas dialirkan ke kondensor dengan bantuan kompresor. gas refrigerant akan mencair di dalam kondensor, diexpansi oleh expansion valve dan refrigerant yang menjadi kabut(gas) di dalam elevator. refrigerant yang masuk ke dalam elevator menguap dan mengambil panas laten dari udara yang dihembuskan oleh blower motor ke ruang mobil melalui celah antara fin-fin dan pipa-pipa evaporator.

B. sistem penyerapan

sistem ini meningkatkan tekanan gas refrigerant dengan cara memanaskan refrigerant, tanpa tekanan kompresor. bila alat penguapan yang diisi obat penyerap yang mengandung bahan refrigerant dipanaskan, timbul gas refrigerant yang tinggi tekanan dan suhunya. gas ini mengalir menurut saluran yang sama dengan sistem kompresor. gas refrigerant yang keluar dari elevatordiserap didalam alat penyerapan dan berubah menjadi cairan. cairan larutan ini disalurkan ke alat penguapan dengan pompa. kemudian menghasilkan gas refrigeran yang bertekanan tinggi.


C. sistem penyemprotan uap

dengan alat penguapan yang dipanaskan menghasilkan uap refrigerant yang mempunyai suhu dan tekanan yang tinggi. upa refrigerant yang dihasilkan dengan alat penguapan tersebut disemprotkan di dalam injector dan uap refrigerant yang ditiupkan dengan penyemprotan tersebut disalurkan ke klep ekspansi untuk mengalirkan refrigerant yang sudah berubah menjadi cairan ke dalam eveporator.


D. sistem refrigerasi thermo-electro

dua jenis logam yang berlainan kandungan zatnya masing-masing dibuat saluran arus listrik. bila kita mengalirkan arus listrik DC ke saluran terssebut, pada sebuah tempat penyambungan kedua logam terjadi penyerapan panas dari udara sekitarnya, sedangkan pada sebelah lain dari tempat sambugan terssebut terjadi penyerapan panas ke udara.


Jumat, 04 Juni 2010

cara megecek kelistrikan


langkah yang penting untuk pemeriksaan suatu kerusakan kelistrikan adalah kita mengetahui alur listrik ayang akan kita perbaiki.
langkah selanjutnya adalah memeriksa kelistrikan tersebut mulai dari yang taraf yang ringan terlebih dahulu.
seperti pada sepeda motor adalah pada bagian sekring atau fuse dan baterai. apakah komponen ini dalamkeadaan baik ataupun tidak.
selanjutnya apabila kedua komponen ini dalam keadaan baik, maka langkah kita memeriksa bagian utama kelistrikan, seperti pada lampu ataupun komponen lainnya yang berada pada ujung dari kelistrikan.
bila dalam keadaan baik maka langkah yang harus kita siapkan adalah gunakan multitester untuk mengetahui terputusnya atau tidak rangkaian kelistrikan yang kita periksa dengan menyetel multitester pada posisi ohm atau tahanan.